Kamis, 17 Mei 2012

^ MENGENAL WHIPPING CREAM ^

Pada dasarnya krim yang digunakan adalah krim yang sama yaitu whipped cream, biasa berbentuk bubuk atau cair. Whipped cream bubuk harus dicampur air dingin dulu sebelum dikocok (Takarannya ada di kemasan).


Menurut bahan pembuatnya, krim kental ini dibagi menjadi dairy dan non-dairy. Dairy biasanya berbentuk cair, rasanya tidak manis dan lebih gurih. Non-dairy biasanya berbentuk bubuk dan ada juga yang cair, rasanya lebih manis daripada yang dairy.






Untuk keperluan mendekor, krim kental non dairy lebih kokoh dan tahan lama di suhu ruang. Krim kental dairy lebih cepat mencair di suhu ruang, namun rasanya lebih enak. Jadi untuk keperluan rasa, aku biasanya menggunakan krim kental yang cair, tapi untuk filling dan dekor aku pakai yang bubuk.


Selain krim kental yang biasa disebut whipped cream ini, sebenarnya ada juga yang berupa cooking cream. Di rak pendingin supermarket biasanya tertulis cooking cream, cream ini untuk olahan krim yang direbus atau dimasak supaya tidak pecah. Tapi kadang-kadang karena rada susah nyarinya, aku tetap saja pakai whipped cream cair untuk olahan krim yang dimasak.


Selain itu ada juga sour cream yang merupakan krim hasil olahan, yang mengandung lactic acid sehingga krim menjadi lebih kental dan rasanya lebih tajam.


Sisa whipped cream cair yang tidak digunakan, biasanya tidak tahan lama walau disimpan di dalam kulkas. Paling banter tiga hari sudah harus diselesaikan secara adat Ada juga yang menyimpan dengan cara dibekukan di freezer, kalau mau digunakan dikeluarkan lagi sampai suhu ruang. Namun aku sendiri tdak pernah membekukan whipped cream cair. Karena sisa whipped cream cair ini bisa digunakan lagi dalam berbagai hal, antara lain:
Sebagai tambahan dalam minuman kopi atau jus alpukat. Rasanya menjadi lebih nikmatttthh…
Kocokan butter cream bisa dibubuhi sedikit whipped cream ini agar lebih kaya rasa
Campur sedikit krim ke dalam coklat cair yang digunakan untuk siraman cake agar coklat tidak terlalu keras dan pecah sewaktu dipotong
Tambahkan krim kental ke dalam saus spageti untuk mendapatkan hasil yang lebih gurih
Panaskan krim kental cair, masukkan dark cooking coklat yang sudah dipotong-potong kecil, aduk sampai leleh. Selai coklat mantap dan nikmat pun siap dinikmati.


Sumber dan foto:

* Mengapa Terigu Harus Diayak *

Ketika membaca resep dan ada instruksi untuk mengayak terigu, maka instruksi ini tidak boleh diabaikan. Ada dua instruksi pengayakan terigu: yaitu:
Terigu ditimbang lalu diayak atau
Terigu diayak lalu ditimbang.


Untuk instruksi pertama, biasanya resep akan menuliskan kira-kira begini: 200 gram terigu, ayak. Untuk instruksi kedua, kira-kira tulisan resepnya: 2 cups terigu ayak. Itu kira-kira lho ya, yang penting jeli saja membaca itu maksudnya apakah terigu ditimbang dulu baru diayak, atau diayak dulu baru ditimbang. Karena beratnya memang akan sedikit berbeda terutama bila ukurannya menggunakan cup atau cangkir.








Bila menggunakan cup atau cangkir sebagai ukuran, maka sebaiknya terigu diambil dengan sendok dan dimasukkan kedalam cup, sampai ke permukaan cup lalu diperes pakai bagian belakang pisau supaya rata, tidak perlu dipadatkan. Penting untuk diperhatikan, karena bila berat terigu terlalu berlebih dibanding yang dituliskan di resep, maka kue akan menjadi keras.


Terigu harus diayak dengan baik, karena berfungsi untuk:
1. Membersihkan terigu dari kotoran dan kutu-kutu bila ada.
2. Melepaskan butiran-butiran terigu yang menggumpal untuk memudahkan pengadukan terigu dengan adonan telur.
3. Menambahkan udara pada terigu sehingga terigunya menjadi lebih ringan (kalau perlu tiga kali diayak supaya mudah diaduk dan ringan kuenya)


Bila dalam resep terdapat bahan kering lainnya seperti coklat bubuk dan tepung maizena, maka sebaiknya diaduk dengan terigu sampai tercampur lalu diayak bersamaan masuk ke dalam adonan telur, untuk memastikan semua campuran tepung tercampur rata.


img:sxc.hu


sumber dan foto:
http://www.cakefever.com/mengapa-terigu-harus-diayak/#axzz1v7SnPnQp